Rabu, 05 September 2012

Ini Kegiatan Tommy Firman Selama di Dapil

Senayan - Sama seperti anggota DPR yang lain, di masa reses ini anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) Tommy Adrian Firman juga mengunjungi daerah pemilihannya, Nusa Tenggara Barat (NTB). Apa saja yang dilakukannya selama berada di dapil?

Menurut Tommy, dirinya memanfaatkan masa reses ini antara lain untuk menemui seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Mahni (36 tahun) yang merupakan warga Sumbawa, NTB. "Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Yordania. Namun selama dua tahun bekerja, disiksa dan tak digaji," kata Tommy kepada Jurnalparlemen.com, Sabtu (4/8).

Tommy meminta agar Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), dan Kementerian Luar Negeri untuk mengusut kasus ini.

Selain bertemu TKW, Tommy juga menemui konstituennya yang berprofesi sebagai nelayan, tepatnya di Kuta, Lombok Tengah. "Saya beri bantuan alat tangkap ikan lengkap dengan GPS (Global Positioning System) kepada 42 kelompok nelayan. Alat ini bermanfaat karena mereka bisa tahu di mana lokasi yang banyak ikannya sehingga bisa hemat BBM," ujar anggota Komisi VII DPR ini

Tommy Firman Tidak Diizinkan Masuk Lokasi Bentrok Bima

Jakarta - Anggota Komisi VII DPR yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat (NTB) Tommy Firman mengaku tidak diizinkan masuk lokasi bentrokan berdarah antara demonstran dan aparat keamanan di Pelabuhan Sape, Bima, NTB, Sabtu (24/12).

"Untuk masuk lokasi, kami tak diizinkan oleh teman-teman aparat di sini, sebab kondisinya belum memungkinkan, khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Tommy kepada Jurnalparlemen.com, Senin (26/12). Rencananya, Tommy berada di NTB hingga Kamis (29/12).

Menurut Tommy, terkait insiden tersebut, dirinya juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah anggota DPRD Bima dan teman-temannya di Dompu. Dia juga bertemu dengan mahasiswa dan warga.

"Saat ini, menurut apa yang saya temui di lapangan, masyarakat dan mahasiswa menginginkan agar Kapolda NTB dan Kapolres Bima dicopot. Mereka juga minta Bupati Bima mundur," ujar politisi PPP ini.

Tommy menambahkan, berdasarkan keterangan yang dia dapatkan, aparat mengatakan bahwa pembubaran aksi warga harus dilakukan karena sudah mengganggu ketertiban. Menurut Tommy, meski Bupati Bima Ferry Zulkarnain telah menangguhkan izin usaha pertambangan yang dikantongi PT Sumber Mineral Nusantara (SMN), hal itu telat. "Korban sudah jatuh," kata Tommy yang juga mantan atlet karate ini

Selamat Hari raya Idul Fitri


Tommy: PPP Ada untuk Membela Kepentingan Ummat

Di abad modern ini, olahraga bukan hanya sekadar game, sportainment atau prestasi semata, tapi juga sudah merambah ke dunia politik. Kemelut berkepanjangan yang melanda PSSI disinyalir karena sarat dengan kepentingan politik yang bermain dibelakang layar. Karena pengaruhnya yang besar itu, maka banyak olahragawan yang mencoba peruntungannya di dunia politik dan para politisipun tidak mau kalah memanfaatkan olahraga untuk memperkuat posisinya.

Sekadar menyebut contoh, Utut Adianto ( Grand Master catur) adalah contoh sukses olahragawan yang menjadi politisi, demikian pula dengan Manny Paqiaou petinju asal Philipina yang juga sukses di dunia politik. Kalau Golkar punya Utut, maka PPP punya Icuk Soegiarto dan Joko Supriyanto yang diknal sebagai atlit Bulutangkis.

Selain dua nama di atas, PPP juga memiliki atlet nasional yang pernah mengharumkan nama bangsa di dunia internasional melalui cabang olahraga yang tak kalah populer, yaitu Karate. Dia adalah Tommy A. Firman, yang kini menjabat Ketua Departemen Olahraga DPP PPP.

Melalui aktifitasnya di dunia olahraga telah membawa Tommy ke dunia politik sebagai Anggota Komisi VII DPR RI, mewakili PPP.

Ditemui disela-sela kesibukannya, Tommy menyempatkan diri menerima kedatangan Media Bina Persatuan di ruang kerjanya. Berikut ini kami turunkan hasil wawancara tersebut untuk pembaca.

Apa motivasi Anda masuk ke dunia politik, khususnya di PPP?
Saya melihat PPP sebagai partai politik yang konsisten dengan perjuangannya. PPP selalu berada dibarisan depan untuk membela kepentingan ummat dan mereka yang termarjinalkan secara social ekonomi. Jadi saya merasa sreg untuk berada di dalamnya.

Bagaimana langkah strategis untuk mencapai target 12 juta kader, apa usaha yang harus dilakukan?
Tentukan dapil dari sekarang dan berikan kepercayaan penuh kepada caleg di dapil mereka masing-masing untuk memperjuangkannya. Ini penting agar mereka fokus dan banyak waktu untuk melakukan sosialisasi. Jangan lagi seperti dulu, ada yang berpindah dapil bahkan ada pula yang namanya tercantum sebagai caleg di partai lain.

Bagaimana membangun imej PPP di masyarakat?
Sebenarnya imej sudah cukup bagus, tinggal bagaimana kita memolesnya supaya lebih menarik lagi karena bagaimanapun masyarakat kita masih suka dengan politik pencitraan dan mengabaikan substansi. Menurut saya, PPP harus lebih banyak hadir ditengah-tengah masyarakat, terutama dikalangan pondok pesantren, majelis ta’lim dan mereka yang terpinggirkan secara sosial ekonomi.

Komentar tentang rencana kenaikan Parliamentary Threshold?
Kalaupun dinaikkan sampai 5% kita tidak perlu takut. Kedudukan Pak Suryadharma Ali sebagai Menteri Agama cukup strategis. Beliau rajin mengunjungi kiyai dan pondok pesantren. Dan sekarang ini berkat pendekatan beliau, banyak ulama yang dulu mendukung partai lain, kini kembali ke PPP, sebagai rumah besar ummat Islam.

Sebagai anggota Komis VII, apa yang sudah anda lakukan?
Saya ini kan baru masuk lewat pintu PAW, jadi saya akan lihat-lihat dulu dan lebih banyak mendengar. Tapi pada saatnya nanti saya akan rajin membuat statemen agar kita disegani dan tidak diatur oleh orang lain.

Apa beda atau persamaannya kerja politisi dengan olahragawan?
Kalau olahragawan bertanding di awasi pelatih tapi kalau politisi diawasi rakyat. Tapi sebenarnya menurut saya, apapun pekerjaan yang kita lakukan, kita selalu diawasi Allah SWT, itu pengawasan melekat namanya, karena Allah tidak pernah tidur dan tidak bisa dibohongi. Kalau persamaannya ya sama-sama mengejar prestasi dan popularitas, hahaha.

Tampaknya partai politik lebih suka merekrut artis/actor daripada atlet, komentar Anda?
Ya mungkin ka-rena fans mereka lebih banyak. Tapi kalau olahraga kita berprestasi tentu fans-nya juga akan meningkat. Yang jadi persoalan bagi kita (PPP) adalah masalah moralitas sebagai konsekuensi PPP berasas Islam. Seperti artis dangdut misalnya, mereka umumnya berpakaian minim dan bergoyang nakal, apa kita mau merekrut mereka?

Mengakhiri percakapannya dengan Bina Persatuan, Tommy Firman mengatakan bahwa PPP jangan hanya banyak kerja di meja (rapat) saja, tapi harus lebih banyak turun ke lapangan dan menyapa konstituen. Tommy juga berjanji akan mencari sponsor untuk mewarnai dan mensinergikan kegiatan olahraga dengan nilai-nilai perjuangan PPP. Semoga.

Tommy Lebih Setuju BLT Dialihakan Kepada Kesejahteraan Rakyat Dan Pembangunan

Jakarta, Sumbawanews.com. - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan tidak setuju dengan bentuk kompensasi berupa bantuan langsung yang sedang digagas pemerintah. Hal itu diungkapkan Tommy Adrian Firman dari fraksi PPP dapil NTB di Kantor DPR RI Usai rapat pembahasan Kenaikan BBM, Selasa (6/3/2012).



Keberatan PPP tersebut, kata Tommy , telah disampaikan kepada Wakil Presiden Boediono saat rapat pimpinan partai politik pendukung pemerintah di kediaman Wapres, Menteng, Jakarta beberapa waktu yang lalu.


"Kalau misalkan kenaikan harga bbm tidak terelakkan, kita sepakat. Namun, untuk bantuan langsung kepada masyarakat berupa uang tunai Rp150 ribu per bulan per orang, PPP tidak setuju. Sebaiknya kompensasinya digunakan untuk pendidikan, pembangunan pedesaan. Itu lebih bermakna," tegas Tommy.


Ia menjelaskan, khusus untuk dapilnya saat ini di NTB masyarakatnya masih banyak yang kehidupannya dibawah garis kemiskinan, sehingga pendidikan yang putus sekolah dan biaya berobat ke rumah sakit tidak mampu sehingga alangkah baiknya BLT itu dialihkan kesana."jelas Tommy.


Bahkan Tommy juga berharap melihat BLT yang selama ini dilakukan pemerintah seakan tidak bermanfaat bahkan banyak masyarakat yang meninggal akibat desak desakan bahkan banyak yang menyelewengkan BLT tersebut.


Untuk itu khusus di NTB saya melihat sangat butuh anggaran untuk pembangunan Jalan, total panjang jalan nasional di wilayah NTB yakni 601,83 kilometer yang berada dalam kondisi baik dan 38,20 kilometer (6,35 persen) berada dalam kondisi sedang.
Sementara Jalan nasional di wilayah NTB yang berada dalam kondisi rusak ringan sepanjang 59,41 (9,87 persen) dan 65,59 kilometer (10,90 persen) yang berada dalam kondisi rusak berat.


Dari itu saya melihat alangkah bijaknya pemerintah jika BLT itu dialihkan kepada biaya Pendidikan, Kesehatan dan pembangunan agar se3suai dengan UUD 45 untuk mensejahterakan rakyat. Namun kebijakan itu kita lihat saja nantinya hari Rabu tanggal 9 3/2012. "Jelas Tommy.(Erwin Siregar)

Terkait Polemik Divestasi Newmont, Tommy Minta Penegak Hukum Segera Selesaikan Dugaan Penyimpangan Tuan Guru Bajang

Jakarta, Tambangnews.com.- Setelah anggota DPR RI Fahri Hamzah meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menyelamatkan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru H. Muhammad Zainul Majdi (Bajang) dari jeratan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pernyataan itu bak gayung bersambut. Politisi Senayan Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Tommy Adrian Firman juga meminta aparat penegak hukum segera mengambil tindakan atas dugaan korupsi yang melibatkan Bajang.

Sebelumnya Fahri Hamzah menegaska posisi Gubernur NTB, Bajang rawan menjadi tersangka dalam kasus divestasi 24% saham PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT), dengan demikian status tersangka tinggal menunggu waktu jika KPK semakin giat mengumpulkan fakta-fakta terkait penyimpangan proses divestasi tersebut.

Anggota Komisi VII, DPR RI dapil NTB, Tommy Adrian Firman sependapat dengan pandangan Fahri Hamzah, hal itu dikatakannya melalui sambungan seluler dengan Tambangnews.com, Senin (13/8).

"Kalau kita lihat, benar yang dikatakan Fahri," kata Tommy seraya mempertegas cara divestasi yang dilakukan selama ini tidak benar.

Untuk itu dirinya setuju mengambil langkah mengahiri polemik divestasi melalui jalur hukum. "Ya saya sependapat kita selesaikan lewat jalur hukum. Turunlah aparat penegak hukum untuk dilakukan pemeriksaan biar semua terang benderang disisi hukum," pintanya. (Zainuddin)

Tommy Serap Aspirasi Masyarakat Nelayan Loteng

Lombok Tengah, Sumbawanews.com. – Anggota DPR RI Tommy A Firman dari fraksi PPP Dapil NTB ini mengunjungi konsituten nya di Lombok Tengah NTB, saat acara dialog dengan masyarakat Tommy menyerap aspirasi masyarakat Lombok NTB.

Saat pertemuan itu, berbagai unek unek disampaikan masyarakat kepada Tommy, salah satunya permasalahan nelayan. Salah seorang Warga yang mewakili warga Lombok Tengah Lalu Sofyan mengatakan potensi lestari perikanan NTB mencapai 129.863 ton pertahun, bahkan bukan hanya ikan tetapi nmasih banyak lagi potensi laut lainnya seperti rumput laut, dan potensi lainnya.

“Kami berharap kepada Bapak Tommy sebagai wakil kami yang ada di Pusat agar memperhatikan nasib kami khususnya sebagai nelayan, pasalnya permasalahan kami di NTB saat ini hasil tangkapan kami tidak tentu harganya, dikala musim tangkapan banyak, hagranya turun draktis, penyebabnya karena pemerintah tidak pikirkan nasibkami.”jelasnya saat acara Bimbingan Teknis dan Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan Berbasis Data Pengindraan Jauh Satelit bagi Nelayan Di kabupaten Lombok Tengah NTB Loteng (14/7/2012).

Menanggapi hal tersebut, Tommy mengatakan kepada Masyarakat, sesuai dengan data dari Kementeriaan Kelautan indonesia, bahwa Potensi ekonomi laut di Indonesia diperkirakan mencapai 1,2 triliun dolar AS per tahun sehingga penting bagi Indonesia, Khususnya masyarakat Lombok Tengah untuk segera menerapkan asas-asas perekonomian berbasis Nelayan. Potensi ekonomi laut Indonesia sekitar 1,2 triliun dolar AS/tahun, atau dapat dikatakan setara dengan 10 kali APBN negara pada 2012. Dan untuk NTB sebesar 55.9117 Ton .

"Potensi tersebut terdiri atas perairan palagis sebesar 55.9117 ton dan perairan demersal 73.945 ton," katanya pada acara tersebut.

Ia mengatakan jumlah armada penangkapan ikan di wilayah perairan NTB tercatat 22.795 unit, sedangkan jumlah perusahaan penangkapan ikan sebanyak 27.998 rumah tangga perikanan (RTP).

Menurut dia potensi sumber daya penangkapan ikan di perairan umum mencapai 12.208 hektare dengan jumlah armada penangkapan sebanyak 459 unit, di antaranya 45 perahu motor yang dioperasikan 3.175 RTP.

Tommy menyatakan nelayan NTB kini masih perlu mendapat perhatian dari pemerintah baik alat tangkap maupun tempat pendaratan ikan, serta investor pendukung peningkatan lainnya seperti pabrik pengolaan ikan.

"Potensi kelautan dan perikanan NTB cukup besar, namun pemanfaatannya masih tergolong rendah dan belum dikelola dengan baik," katanya. (Erwin Siregar)