Rabu, 05 September 2012

Tommy A Firman :Proyek PLN 10 Ribu MW Rugikan Negara Hingga Rp 27 Trilyun

Jakarta, Sumbawanews.com. - Inefisiensi PLN yang mencapai angka Rp 93 triliun terjadi akibat belum beralihnya PLN ke energi baru maupun terbarukan sehingga masih menggunakan BBM. Meskipun telah banyak beberapa program peralihan ke energi alternatif seperti gheotermal, uap, dan air namun belum ada angka yang menunjukkan hasil penghematan PLN secara signifikan meski telah memiliki road map penghematan.



Politisi Partai Persatuan Pembangunan,(PPP) yang juga anggota Komisi VII DPR RI menyatakan inefisiensi subsidi hingga 93 triliun untuk listrik ini semata karean source masih menggunakan BBM, sementara program 10.000 MW tahap I PLN belum bisa berjalan karena terlambat dan tanpa hasil.



"Pembengkakan subsidi sampai 27 triliun, project-nya 10.000 MW Tahap I belum jadi hingga kini karena terlambat sehingga memakai BBM lagi. Ini perlu dipertanyakan langsung pada PLN", kata Tommy saat ditemui disela sela Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII membahas Asumsi Dasar Subsidi Listrik Tahun 2013.Selasa (12/6/2012).

Tommy juga mengingatkan dengan tegas dampak jebolnya APBNP 2012 akibat inefisiensi PLN, yang hingga sekarang belum mendapatkan solusi yang tepat dari road map yang direncanakan.

"Kenapa sampai saat ini Proyek PLN, 10.000 MW Tahap I tidak ada progress? Ada apa?, Proyek ini hingga saat ini hanya baru selesai sekitar 60 Persen, Untuk itu PLN bertanggung jawab atas keterlambatan ini, sehingga negara jebol 27 triliun akibat keterlambatan ini", ungkapnya.


Bukan hanya itu, Lanjut Tommy, Mantan Dirut PLN Dahlan Iskan juga tidak boleh lepas tangan termasuk Purnomo terhadap jebolnya anggaran untuk PLN ini.”jelas Tommy.



Dari Hasil rapat kerja Komisi VII dan Menteri ESDM, Dirut PLN ,BPH Migas tentang Asumsi Dasar Subsidi Listrik Tahun 2013. Komisi VII memahami Usulan Pemerintah mengenai Asumsi dasar komponen subsidi Listrik tahun anggaran 2013 sebagai berikut.

Susut jaringan pada APBN-P 2012 Rp 8,50 Trilyun, Prognosa Tahun 2013 Rp 8,50 Trilyun.



BPP Tenaga Listrik pada APBN-P tahun 2012 Rp 1,152 Trilyun, Prognosa 2013 Rp 1,151-1,204 Trilyun.

Margin Usaha pada APBN-P 2012 Rp 7 Trilyun, Prognosa tahun 2013 Rp 7 Trilyun. Dan ketiga Poin ini akan dibawa nantinya ke Badan Anggaran DPR.(Erwin Siregar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar