Rabu, 05 September 2012

KARATE - TOMMY FIRMAN KECEWA TERHADAP PRESTASI INDONESIA

Jakarta, 24/6 (ANTARA) - Mantan atlet karate nasional Tommy Firman mengaku kecewa terhadap prestasi Indonesia di Kejuaraan Dunia WKF Premier League 1/2012 di Jakarta karena hanya meraih satu medali emas dan empat perunggu.
"Hasil ini sangat mengecewakan. Bertanding di negara sendiri saja seperti itu. Saya lihat mereka masih kurang dalam persiapan," ujar Tommy Firman saat ditemui di sela upacara penutupan event tersebut di Stadion Tennis Indoor Senayan Jakarta, Minggu.
Dari kejuaraan dunia yang berlangsung selama dua hari tersebut, Indonesia menempati posisi kelima pada perolehan medali akhir, atau di bawah Iran, Jepang, Prancis, dan Korea Selatan.
Satu-satunya medali emas diperoleh dari nomor kata beregu putra, sedangkan medali perunggu tiga di antaranya diraih dari kata beregu putra dan putri, dan satu-satunya dari nomor perorangan diraih oleh Yelovin Prasetyo Piscessa dari nomor kumite perorangan -60 kilogram.
Tommy Firman yang merupakan anggota Komisi VII DPR/MPR menilai, untuk nomor-nomor tarung perorangan (kumite), para atlet Indonesia masih kurang fokus, sedangkan lawan demikian efektif dalam mengatur "timing" kapan harus menyerang dan bertahan.
"Mereka masih tidak fokus daya serangnya. Akan tetapi, peserta dari negara lain tampak sangat siap menghadapi kejuaraan ini. Mereka bertarung dengan `timing` yang tepat kapan harus menyerang. Saya kira itu kuncinya mengapa atlet kita di nomor perorangan belum ada yang mampu berprestasi baik," paparnya.
Sisi kelemahan lain, Tommy yang pernah meraih dua medali emas di cabang karate SEA Games XIX Jakarta pada tahun 1997 mengatakan bahwa semangat juang (fighting spirit) dan teknik juga masih perlu dibenahi dan ditingkatkan.
Menurut dia, atlet Indonesia masih terlalu banyak mengandalkan "technic counter" (serangan balik) dan hal itu menjadikan lawan selalu berada di atas angin untuk mengendalikan permainan.
"Kelemahan ini tampak di seluruh kelas untuk nomor-nomor kumite (tanding). Untuk menghadapi event sebesar ini harus diakui sebenarnya mereka belum siap dan kita harapkan pada masa mendatang bisa lebih baik lagi," ujarnya.
Tommy mengatakan sebagai tuan rumah penyelenggara kejuaraan dunia seperti ini pihaknya sangat mengapresiasi bahwa hal itu merupakan salah satu wahana untuk menciptakan atlet berprestasi dunia.
Akan tetapi, kata dia, penyelenggaraan selayaknya dibarengi dengan persiapan yang matang sehingga hasil yang dicapai dapat memuaskan seluruh masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar