Rabu, 05 September 2012

Ini Kegiatan Tommy Firman Selama di Dapil

Senayan - Sama seperti anggota DPR yang lain, di masa reses ini anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) Tommy Adrian Firman juga mengunjungi daerah pemilihannya, Nusa Tenggara Barat (NTB). Apa saja yang dilakukannya selama berada di dapil?

Menurut Tommy, dirinya memanfaatkan masa reses ini antara lain untuk menemui seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Mahni (36 tahun) yang merupakan warga Sumbawa, NTB. "Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Yordania. Namun selama dua tahun bekerja, disiksa dan tak digaji," kata Tommy kepada Jurnalparlemen.com, Sabtu (4/8).

Tommy meminta agar Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), dan Kementerian Luar Negeri untuk mengusut kasus ini.

Selain bertemu TKW, Tommy juga menemui konstituennya yang berprofesi sebagai nelayan, tepatnya di Kuta, Lombok Tengah. "Saya beri bantuan alat tangkap ikan lengkap dengan GPS (Global Positioning System) kepada 42 kelompok nelayan. Alat ini bermanfaat karena mereka bisa tahu di mana lokasi yang banyak ikannya sehingga bisa hemat BBM," ujar anggota Komisi VII DPR ini

Tommy Firman Tidak Diizinkan Masuk Lokasi Bentrok Bima

Jakarta - Anggota Komisi VII DPR yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat (NTB) Tommy Firman mengaku tidak diizinkan masuk lokasi bentrokan berdarah antara demonstran dan aparat keamanan di Pelabuhan Sape, Bima, NTB, Sabtu (24/12).

"Untuk masuk lokasi, kami tak diizinkan oleh teman-teman aparat di sini, sebab kondisinya belum memungkinkan, khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Tommy kepada Jurnalparlemen.com, Senin (26/12). Rencananya, Tommy berada di NTB hingga Kamis (29/12).

Menurut Tommy, terkait insiden tersebut, dirinya juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah anggota DPRD Bima dan teman-temannya di Dompu. Dia juga bertemu dengan mahasiswa dan warga.

"Saat ini, menurut apa yang saya temui di lapangan, masyarakat dan mahasiswa menginginkan agar Kapolda NTB dan Kapolres Bima dicopot. Mereka juga minta Bupati Bima mundur," ujar politisi PPP ini.

Tommy menambahkan, berdasarkan keterangan yang dia dapatkan, aparat mengatakan bahwa pembubaran aksi warga harus dilakukan karena sudah mengganggu ketertiban. Menurut Tommy, meski Bupati Bima Ferry Zulkarnain telah menangguhkan izin usaha pertambangan yang dikantongi PT Sumber Mineral Nusantara (SMN), hal itu telat. "Korban sudah jatuh," kata Tommy yang juga mantan atlet karate ini

Selamat Hari raya Idul Fitri


Tommy: PPP Ada untuk Membela Kepentingan Ummat

Di abad modern ini, olahraga bukan hanya sekadar game, sportainment atau prestasi semata, tapi juga sudah merambah ke dunia politik. Kemelut berkepanjangan yang melanda PSSI disinyalir karena sarat dengan kepentingan politik yang bermain dibelakang layar. Karena pengaruhnya yang besar itu, maka banyak olahragawan yang mencoba peruntungannya di dunia politik dan para politisipun tidak mau kalah memanfaatkan olahraga untuk memperkuat posisinya.

Sekadar menyebut contoh, Utut Adianto ( Grand Master catur) adalah contoh sukses olahragawan yang menjadi politisi, demikian pula dengan Manny Paqiaou petinju asal Philipina yang juga sukses di dunia politik. Kalau Golkar punya Utut, maka PPP punya Icuk Soegiarto dan Joko Supriyanto yang diknal sebagai atlit Bulutangkis.

Selain dua nama di atas, PPP juga memiliki atlet nasional yang pernah mengharumkan nama bangsa di dunia internasional melalui cabang olahraga yang tak kalah populer, yaitu Karate. Dia adalah Tommy A. Firman, yang kini menjabat Ketua Departemen Olahraga DPP PPP.

Melalui aktifitasnya di dunia olahraga telah membawa Tommy ke dunia politik sebagai Anggota Komisi VII DPR RI, mewakili PPP.

Ditemui disela-sela kesibukannya, Tommy menyempatkan diri menerima kedatangan Media Bina Persatuan di ruang kerjanya. Berikut ini kami turunkan hasil wawancara tersebut untuk pembaca.

Apa motivasi Anda masuk ke dunia politik, khususnya di PPP?
Saya melihat PPP sebagai partai politik yang konsisten dengan perjuangannya. PPP selalu berada dibarisan depan untuk membela kepentingan ummat dan mereka yang termarjinalkan secara social ekonomi. Jadi saya merasa sreg untuk berada di dalamnya.

Bagaimana langkah strategis untuk mencapai target 12 juta kader, apa usaha yang harus dilakukan?
Tentukan dapil dari sekarang dan berikan kepercayaan penuh kepada caleg di dapil mereka masing-masing untuk memperjuangkannya. Ini penting agar mereka fokus dan banyak waktu untuk melakukan sosialisasi. Jangan lagi seperti dulu, ada yang berpindah dapil bahkan ada pula yang namanya tercantum sebagai caleg di partai lain.

Bagaimana membangun imej PPP di masyarakat?
Sebenarnya imej sudah cukup bagus, tinggal bagaimana kita memolesnya supaya lebih menarik lagi karena bagaimanapun masyarakat kita masih suka dengan politik pencitraan dan mengabaikan substansi. Menurut saya, PPP harus lebih banyak hadir ditengah-tengah masyarakat, terutama dikalangan pondok pesantren, majelis ta’lim dan mereka yang terpinggirkan secara sosial ekonomi.

Komentar tentang rencana kenaikan Parliamentary Threshold?
Kalaupun dinaikkan sampai 5% kita tidak perlu takut. Kedudukan Pak Suryadharma Ali sebagai Menteri Agama cukup strategis. Beliau rajin mengunjungi kiyai dan pondok pesantren. Dan sekarang ini berkat pendekatan beliau, banyak ulama yang dulu mendukung partai lain, kini kembali ke PPP, sebagai rumah besar ummat Islam.

Sebagai anggota Komis VII, apa yang sudah anda lakukan?
Saya ini kan baru masuk lewat pintu PAW, jadi saya akan lihat-lihat dulu dan lebih banyak mendengar. Tapi pada saatnya nanti saya akan rajin membuat statemen agar kita disegani dan tidak diatur oleh orang lain.

Apa beda atau persamaannya kerja politisi dengan olahragawan?
Kalau olahragawan bertanding di awasi pelatih tapi kalau politisi diawasi rakyat. Tapi sebenarnya menurut saya, apapun pekerjaan yang kita lakukan, kita selalu diawasi Allah SWT, itu pengawasan melekat namanya, karena Allah tidak pernah tidur dan tidak bisa dibohongi. Kalau persamaannya ya sama-sama mengejar prestasi dan popularitas, hahaha.

Tampaknya partai politik lebih suka merekrut artis/actor daripada atlet, komentar Anda?
Ya mungkin ka-rena fans mereka lebih banyak. Tapi kalau olahraga kita berprestasi tentu fans-nya juga akan meningkat. Yang jadi persoalan bagi kita (PPP) adalah masalah moralitas sebagai konsekuensi PPP berasas Islam. Seperti artis dangdut misalnya, mereka umumnya berpakaian minim dan bergoyang nakal, apa kita mau merekrut mereka?

Mengakhiri percakapannya dengan Bina Persatuan, Tommy Firman mengatakan bahwa PPP jangan hanya banyak kerja di meja (rapat) saja, tapi harus lebih banyak turun ke lapangan dan menyapa konstituen. Tommy juga berjanji akan mencari sponsor untuk mewarnai dan mensinergikan kegiatan olahraga dengan nilai-nilai perjuangan PPP. Semoga.

Tommy Lebih Setuju BLT Dialihakan Kepada Kesejahteraan Rakyat Dan Pembangunan

Jakarta, Sumbawanews.com. - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan tidak setuju dengan bentuk kompensasi berupa bantuan langsung yang sedang digagas pemerintah. Hal itu diungkapkan Tommy Adrian Firman dari fraksi PPP dapil NTB di Kantor DPR RI Usai rapat pembahasan Kenaikan BBM, Selasa (6/3/2012).



Keberatan PPP tersebut, kata Tommy , telah disampaikan kepada Wakil Presiden Boediono saat rapat pimpinan partai politik pendukung pemerintah di kediaman Wapres, Menteng, Jakarta beberapa waktu yang lalu.


"Kalau misalkan kenaikan harga bbm tidak terelakkan, kita sepakat. Namun, untuk bantuan langsung kepada masyarakat berupa uang tunai Rp150 ribu per bulan per orang, PPP tidak setuju. Sebaiknya kompensasinya digunakan untuk pendidikan, pembangunan pedesaan. Itu lebih bermakna," tegas Tommy.


Ia menjelaskan, khusus untuk dapilnya saat ini di NTB masyarakatnya masih banyak yang kehidupannya dibawah garis kemiskinan, sehingga pendidikan yang putus sekolah dan biaya berobat ke rumah sakit tidak mampu sehingga alangkah baiknya BLT itu dialihkan kesana."jelas Tommy.


Bahkan Tommy juga berharap melihat BLT yang selama ini dilakukan pemerintah seakan tidak bermanfaat bahkan banyak masyarakat yang meninggal akibat desak desakan bahkan banyak yang menyelewengkan BLT tersebut.


Untuk itu khusus di NTB saya melihat sangat butuh anggaran untuk pembangunan Jalan, total panjang jalan nasional di wilayah NTB yakni 601,83 kilometer yang berada dalam kondisi baik dan 38,20 kilometer (6,35 persen) berada dalam kondisi sedang.
Sementara Jalan nasional di wilayah NTB yang berada dalam kondisi rusak ringan sepanjang 59,41 (9,87 persen) dan 65,59 kilometer (10,90 persen) yang berada dalam kondisi rusak berat.


Dari itu saya melihat alangkah bijaknya pemerintah jika BLT itu dialihkan kepada biaya Pendidikan, Kesehatan dan pembangunan agar se3suai dengan UUD 45 untuk mensejahterakan rakyat. Namun kebijakan itu kita lihat saja nantinya hari Rabu tanggal 9 3/2012. "Jelas Tommy.(Erwin Siregar)

Terkait Polemik Divestasi Newmont, Tommy Minta Penegak Hukum Segera Selesaikan Dugaan Penyimpangan Tuan Guru Bajang

Jakarta, Tambangnews.com.- Setelah anggota DPR RI Fahri Hamzah meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menyelamatkan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru H. Muhammad Zainul Majdi (Bajang) dari jeratan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pernyataan itu bak gayung bersambut. Politisi Senayan Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Tommy Adrian Firman juga meminta aparat penegak hukum segera mengambil tindakan atas dugaan korupsi yang melibatkan Bajang.

Sebelumnya Fahri Hamzah menegaska posisi Gubernur NTB, Bajang rawan menjadi tersangka dalam kasus divestasi 24% saham PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT), dengan demikian status tersangka tinggal menunggu waktu jika KPK semakin giat mengumpulkan fakta-fakta terkait penyimpangan proses divestasi tersebut.

Anggota Komisi VII, DPR RI dapil NTB, Tommy Adrian Firman sependapat dengan pandangan Fahri Hamzah, hal itu dikatakannya melalui sambungan seluler dengan Tambangnews.com, Senin (13/8).

"Kalau kita lihat, benar yang dikatakan Fahri," kata Tommy seraya mempertegas cara divestasi yang dilakukan selama ini tidak benar.

Untuk itu dirinya setuju mengambil langkah mengahiri polemik divestasi melalui jalur hukum. "Ya saya sependapat kita selesaikan lewat jalur hukum. Turunlah aparat penegak hukum untuk dilakukan pemeriksaan biar semua terang benderang disisi hukum," pintanya. (Zainuddin)

Tommy Serap Aspirasi Masyarakat Nelayan Loteng

Lombok Tengah, Sumbawanews.com. – Anggota DPR RI Tommy A Firman dari fraksi PPP Dapil NTB ini mengunjungi konsituten nya di Lombok Tengah NTB, saat acara dialog dengan masyarakat Tommy menyerap aspirasi masyarakat Lombok NTB.

Saat pertemuan itu, berbagai unek unek disampaikan masyarakat kepada Tommy, salah satunya permasalahan nelayan. Salah seorang Warga yang mewakili warga Lombok Tengah Lalu Sofyan mengatakan potensi lestari perikanan NTB mencapai 129.863 ton pertahun, bahkan bukan hanya ikan tetapi nmasih banyak lagi potensi laut lainnya seperti rumput laut, dan potensi lainnya.

“Kami berharap kepada Bapak Tommy sebagai wakil kami yang ada di Pusat agar memperhatikan nasib kami khususnya sebagai nelayan, pasalnya permasalahan kami di NTB saat ini hasil tangkapan kami tidak tentu harganya, dikala musim tangkapan banyak, hagranya turun draktis, penyebabnya karena pemerintah tidak pikirkan nasibkami.”jelasnya saat acara Bimbingan Teknis dan Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan Berbasis Data Pengindraan Jauh Satelit bagi Nelayan Di kabupaten Lombok Tengah NTB Loteng (14/7/2012).

Menanggapi hal tersebut, Tommy mengatakan kepada Masyarakat, sesuai dengan data dari Kementeriaan Kelautan indonesia, bahwa Potensi ekonomi laut di Indonesia diperkirakan mencapai 1,2 triliun dolar AS per tahun sehingga penting bagi Indonesia, Khususnya masyarakat Lombok Tengah untuk segera menerapkan asas-asas perekonomian berbasis Nelayan. Potensi ekonomi laut Indonesia sekitar 1,2 triliun dolar AS/tahun, atau dapat dikatakan setara dengan 10 kali APBN negara pada 2012. Dan untuk NTB sebesar 55.9117 Ton .

"Potensi tersebut terdiri atas perairan palagis sebesar 55.9117 ton dan perairan demersal 73.945 ton," katanya pada acara tersebut.

Ia mengatakan jumlah armada penangkapan ikan di wilayah perairan NTB tercatat 22.795 unit, sedangkan jumlah perusahaan penangkapan ikan sebanyak 27.998 rumah tangga perikanan (RTP).

Menurut dia potensi sumber daya penangkapan ikan di perairan umum mencapai 12.208 hektare dengan jumlah armada penangkapan sebanyak 459 unit, di antaranya 45 perahu motor yang dioperasikan 3.175 RTP.

Tommy menyatakan nelayan NTB kini masih perlu mendapat perhatian dari pemerintah baik alat tangkap maupun tempat pendaratan ikan, serta investor pendukung peningkatan lainnya seperti pabrik pengolaan ikan.

"Potensi kelautan dan perikanan NTB cukup besar, namun pemanfaatannya masih tergolong rendah dan belum dikelola dengan baik," katanya. (Erwin Siregar)

Tommy Berikan Bantuan Kepada Nelayan Lombok Tengah

Pujut Loteng, Sumbawanews.com. – Tommy A Firman Anggota DPR RI memberikan bantuan alat penangkap ikan canggih kepada 42 orang nelayan di Pujut Lombok Tengah NTB, alat canggih untuk membantu menangkap ikan, yang merupakan hasil riset teknologi LAPAN (Lembaga Penelitian Antariksa Nasional).



“Mereka yang menerima adalah, 42 nelayan Pujut Lombok Tengah,Penyerahan alat dilakukan di Pujut Lombok Tengah NTB,dalam acara reses anggota DPRRI. Dan para nelayan setempat, juga mendapatkan pelatihan selama dua hari untuk dapat menggunakan alat dimaksud dengan baik, oleh instrukturdari LAPAN.”Ujar Tommy A Firman, Minggu (15/7/2012).



Pemberian bantuan alat ini merupakan salah satu tujuan untuk membantu nelayan agar meningkat pendapatan para nelayan di NTB khususnya di Lombok Tengah.



"Alat ini adalah alat pendeteksi keberadaan ikan di laut. Sistem kerja alat ini dari satelit, melalui satelit penglihatan untuk mengetahui adanya keberadaan ikan, sehingga nelayan dapat dengan mudah mengetahui posisi ikan di laut," ujar Tommy.



Bagi Tommy Propinsi NTB punya potensi besar di bidang kelautan dan perikanan, yang bisa jadi penggerak kemajuan ekonomi, tetapi harus dikembangkan dengan skala besar disertai dorongan besar. Dapat kita bayangkan luas perairan laut 29.159,04 kilometer persegi dan panjang garis pantai sekitar 2.333 kilometer, NTB memiliki potensi lestasi perikanan laut sekitar 428.439 ton, yang tersebar di perairan pesisir sekitar 67.906 ton dan perairan lepas pantai 61.957 ton.

Potensi besar bidang kelautan dan perikanan di wilayah NTB itu cukup menggelitik karena hingga kini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB masih berada pada peringkat 32 dari 33 propinsi di Indonesia. Sepertinya ditampar karena potensinya besar tetapi peringkat IPM NTB kedua terburuk, artinya sangat menyedihkan.


Cukup beralasan jika selama ini NTB kurang mendapat perhatian pusat dalam pengembangan kelautan dan perikanan terutama dari aspek anggaran karena jauh dari pusat pengambilan keputusan. Namun demikian, potensi yang ada berpeluang memacu kemajuan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat jika dikelola dengan dorongan besar. Tidak bisa hanya dengan program pengembangan skala kecil.



Di hal lain Tommy setuju ada semangat Pengelolaan Potensi Perikanan di Nusantara kita dengan 5 hal, yakni 1. menyejahterakan rakyat, 2. menghasilkan produk kelautan dan perikanan yang berdaya saing, 3. berkontribusi kepada perekonomian daerah, 4.memastikan pengembangan sektor kelautan dan perikanan tidak akan merusak lingkungan hidup dan sumber daya alam, 5.serta memiliki arah pengembangan yang jelas.



Untuk mewujudkan semua itu, diperlukan sarana dan Prasarana yang cukup dan mumpuni, maka dia menganggap sudah semestinya ada departemen lain seperti LAPAN( lembaga Penerbangan dan antariksa Nasional) melakukan sebuah terobosan Program menyelenggarakan Bimbingan Teknis, Pendidikan dan Pelatihan ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) dengan pemanfaatan Alat untuk mengetahui zona Potensi Ikan, dimana potensi ikan dapat dideteksi, diketahui, ditelusuri dengan kecanggihan teknologi yang memanfaatkan satelit kita, bayangkan Nelayan Lombok Tengah sudah tidak lagi buta Teknologi, malah peganganya alat super canggih.



Harapan Kedepan Nelayan Di Lombok Tengah semakin dapat menggali Potensi Ikan di laut kita yang sangat Luas terbentang, dengan teknis yang terarah dan ilmu yang benar-benar bisa dijadikan contoh bagi masyarakat ataupun kelompok Nelayan lain di Nusantara.



Dengan alat tersebut, Tommy berharap Nelayan semakin mudah mencari ikan, serta dengan bekal Bintek ini diharapkan Nelayan juga mampu menggali kekayaan laut serta diharapkan Nelayan kedepan menjadi Nelayann yang punya potensi ekonomi yang Mandiri dan kuat.(Erwin Siregar)

Komisi VII Dorong Pemerintah Gunakan Energi Nuklir

Anggota Komisi VII DPR RI, Tommy Adrian Firman dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) menyatakan mendukung penggunaan energi nuklir untuk menghasilkan listrik. “Langkah penggunaan energi nuklir untuk menghasilkan listrik lebih murah, sudah sangat tepat. Artinya ngapain kita subsidi PLN sampai 10 MW, berapa triliun kita rugi” gugat Tommy Adrian Firman kepada Tambangnews.com di Komplek Parlemen Senayan.

Subsidi yang dilakukan oleh pemerintah kepada PLN menurutnya sudah sampai pada tahapan yang sangat mengkhawatirkan. Setiap tahun DPR RI diajak rembuk menentukan nasib subsidi PLN. Kelaziman tingkah pemerintah demikian menurutnya sudah pada tingkat tidak wajar, hal itu diperkuat dengan satatemennya. “Daripada kita subsidi gila-gilaan lebih baik bangun energi nuklir” kritik Tommy.

Pemahaman masyarakat tentang penggunaan nenergi nuklir untuk menghasilkan listrik harus terus ditingkatkan. Anggapan masyarakat menyangkut nuklir berbahaya harus segera diahiri mengingat beban subsidi PLN harus dihadapi oleh rakyat Indonesia.
Pandangan demikian disuarakan dalam rapat di Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM, Jero Wacik pada Selasa 12 Juni 2012 yang meminta media jangan membesar-besarkan isu nuklir berbahaya karena SDM Indonesia telah mencapi pada tingkatan penguasaan energi nuklir.

mantan atlet nasional Tommy Firman, melarat diujung usia

mantan atlet nasional Tommy Firman boleh dikatan melarat diujung usia.Berbeda dengan masa depan mantan atlet nasional di sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Filipina, atau Thailand, Indonesia memang terbilang yang paling miris.
Hal ini disadari betul oleh sejumlah kalangan, termasuk mantan atlet sendiri yang kebetulan berbeda nasib dan kini punya jabatan serta penghasilan berlebihan dibanding yang lain.
Sebut saja Tommy Firman. Mantan karateka nasional itu kini bisa hidup mapan sebagai pengusaha. Dia begitu prihatin dengan nasib sejumlah atlet yang masih hidup merana.
Bahkan, untuk merayakan Lebaran pun beberapa atlet harus bekerja untuk mengais rezeki. Bertepatan dengan Idul Fitri, pekan lalu, sekaligus untuk merayakan momen Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang jatuh pada Jumat (9/9) ini, Tommy bersama Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) menunjukkan kepedulian dengan memberikan santunan.
Santunan diberikan kepada Wempi Wungau dari cabang binaraga dan Hasan Lobubun mantan petinju nasional. Wempi adalah tenaga keamanan dadakan ketika ada orang yang memerlukannya. Begitu juga dengan Hasan Lobubun yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung.
Wempi bekerja menjaga rumah orang yang mudik dan Hasan mengais rezeki sebagai pemulung di saat Idul Fitri lalu. Padahal, dulu ketika masih berjaya sebagai atlet, mereka dielu-elukan. Wempi adalah peraih medali perak Asian Games Busan, Korea Selatan dari cabang binaraga.
“Ketika saya meraih medali perak di Busan, sekitar 11 tahun lalu, saya begitu bangga dan punya impian tinggi. Sayang, itu tidak terwujud. Beruntung, YOI masih punya perhatian,” kata Wempi.
Selain Wempi dan Hasan, banyak mantan atlet yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Tommy yang juga Sekjen Masyarakat Olahraga Indonesia (MOI) mengimbau YOI bisa menjadikan bapak angkat bagi mantan atlet yang ada di bawah garis kemiskinan. Dengan begitu, bapak angkat pada mantan atlet ada bukan ketika atlet berjaya saja, namun di masa pensiun juga mendapat perhatian serius.
Ia bersyukur, Yayasan Olahragawan Indonesia yang peduli terhadap kehidupan mantan atlet yang ada di bawah garis kemiskinan mulai diwujudkan. Tommy juga berharap bantuan yang diberikan kepada mantan atlet itu tidak hanya dalam bentuk materi.
“Usahakan pada sektor yang memberikan pendidikan, seperti halnya sektor usaha maupun asuransi pendidikan bagi putra-putrinya. Dengan begitu, kehidupan mantan atlet mendapat perhatian serius dari pihak swasta, meski dari pemerintah belum muncul ke permukaan,” katanya.
Contoh Negara Lain
Tommy yang meraih dua medali emas di cabang karate SEA Games XIX Jakarta 1997 ini mengambil contoh negara lain yang menghargai mantan atlet yang telah berjasa untuk bangsa dan negara.
Sebut saja pemerintah Malaysia, Thailand, dan China. Mereka sangat perhatian terhadap atlet yang berhasil menyumbang medali emas bagi negaranya. Kelangsungan hidup serta anak istrinya ditanggung pemerintah.
Apalagi mantan atlet yang pernah mengukir medali emas di kejuaraan dunia maupun Olimpiade. Perhatian pemerintah Malaysia hendaknya dicontoh Indonesia, jika hendak pembibitan dan pembinaan atlet mengalami peningkatan.
Saat ini pembibitan dan pembinaan atlet nasional semakin merosot. Bahkan, saat menerjunkan atletnya di berbagai ajang internasional masih mengandalkan atlet yang sudah uzur. Kondisi seperti itu bisa berubah, dengan catatan ada perhatian pemerintah terhadap kehidupan mantan atlet.
Bila perhatian itu muncul dan berjalan seperti Malaysia, para orang tua tidak keberatan putra-putrinya menekuni profesi sebagai atlet nasional, hingga mencapai prestasi puncak baik di kejuaraan dunia maupun Olimpiade.
“Kita akan merayakan Haornas. Seharusnya pemerintah sudah punya program khusus dengan para mantan atlet ini. Mereka tentu tak berharap dimanjakan dengan fulus, tapi diberi pekerjaan yang layak saja sudah lebih dari luar biasa,” ujar Tommy.
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng ikut berterima kasih kepada YOI yang punya perhatian lebih terhadap mantan atlet dengan santunan-santunan yang kerap diberikan. “Kami senang dengan perhatian seperti ini,” kata Andi, Kamis (8/9).
“Kementerian juga akan memberikan bantuan berupa rumah senilai Rp 125 juta kepada 75 atlet yang belum memiliki rumah dan bantuan senilai Rp 30 juta kepada 65 mantan atlet sebagai tunjangan hari tua. Semoga ini dapat memicu para atlet muda agar lebih serius berprestasi,” ujarnya.
Saatnya pemerintah memerhatikan nasib para penyumbang medali di bidang olahraga ini. Jangan seperti ibarat pepatah habis manis sepah dibuang!

Komisi VII DPR RI Soroti Pembangunan PLTU Gorontalo

Anggota Komisi VII DPR RI, Nur Yasin dari Fraksi PKB menyoroti persoalan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Gorontalo. Pasalnya, pembangunan PLTU Gorontalo pernah dijanjikan oleh Direksi PLN akan selesai Desember 2012 tetapi kenyataannya sampai saat ini pembangunan PLTU tersebut tidak berjalan.

“Ini saya buka catatan lama saya, terkait dengan pembangunan PLTU Gorontalo yang pernah dijanjikan dan itu saya catat,” kata Nur Yasin dalam pertemuan dengan PT PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo saat Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi VII DPR ke Provinsi Gorontalo, yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VII DPR Zainudin Amali, Senin (16/7).

“Kalau memang pembangunan PLTU itu bermasalah lalu apa permasalahannya kok bisa sampai berlarut-larut,” jelasnya.

Menurut anggota Tim Kunker Komisi VII Halim Kalla (F-PG), pembangunan PLTU Gorontalo gagal karena lokasi yang mau dibangun oleh PLTU itu bermasalah, dimana tanahnya masih diklaim oleh rakyat dan rakyat masih menuntut terus bahkan sampai masuk ke pengadilan. “Dalam pengadilan atas tanah itu rakyat menang, jadi disinilah letak permasalahannya,” jelas Halim.

Ia menambahkan, sejak awal tender itu para kontraktor sudah minta pindah lokasi pembangunan PLTU tapi PLN sendiri tidak mau. “Kontraktornya pernah mengatakan, bahwa ini tidak bisa dikerjakan karena tanahnya PLN belum memberikan, jadi kontraktor dari dulu sudah meminta pindah lokasi tapi PLN tidak pernah memberikan suatu lokasi lain,” tegasnya.

Halim menambahkan, kontraktor bukannya tidak sanggup mengerjakan tapi permasalahan intinya adalah permasalahan tanah. “Apakah tanahnya rakyat yang tidak mau memberikan sehingga tidak bisa dibangun PLTU tersebut,” tambahnya.

Komisi VII DPR yang membidangi Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Lingkungan Hidup selalu bertanya tentang hal itu dalam sidang dan selalu dijawab akan selesai dalam waktu 2012, padahal kenyataannya PLN akan ambil alih dan akan menyelesaikan yang sampai sekarang belum selesai. “Jadi kalau kendalanya masalah tanah biar pun PLN mengambil alih saya rasa tidak akan beres-beres,” jelasnya.

Sementara itu, Gusti Iskandar Sukma Alamsyah (F-PG) mengatakan, kalau PLTU dibangun dilokasi tersebut, sepertinya akan sulit karena energi primernya harus impor sehingga perhitungan energi primernya juga mahal sampai di daerah ini. “Jadi daerah disini sebenarnya untuk pengembangan pembangkitan lebih bagus menggunakan PLTG atau PLTA,” tuturnya.

Menjawab persoalan diatas, Pikner salah satu dari PT PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo menjelaskan, sebenarnya pembangunan PLTU ini tidak ada masalah. Kebetulan tanahnya yang kita dapat untuk pembangunan PLTU itu dari Pemda. Tapi inilah kondisi di negara kita sekarang dimana-mana selalu ada kasus masalah tanah dan semua lokasi proyek pembangkit pasti digugat.

“Tidak bermimpi kita untuk mendapatkan tanah seluas 30 hektar dengan clear-clear amat”, kata Pikner seraya menambahkan yang penting PLN akan menjalankan sebijak mungkin sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

Pembangunan PLTU ini sudah hampir 90 persen, kami mohon do’a restunya mudah-mudahan saja awal 2013 selesai, imbuhnya.

Kunjungan Kerja Komisi VII DPR kali ini di pimpin oleh Zainudin Amali dari Fraksi PG, tim Kunker membawa sekitar 12 orang anggota diantaranya, I Wayan Gunastra (F-PD), Didik Salmijardi (F-PD), Halim Kalla (F-PG), Arsyadjuliandi Rachman (F-PG), Gusti Iskandar Sukma Alamsyah (F-PG), Ismayatun (F-PDIP), Irvansyah (F-PDIP), Mastri Agoeng (F-PKS), Muhammad Syafrudin (F-PAN), Tommy Adrian Firman (F-PPP), Nur Yasin (F-PKB), dan Iqbal Alan Abdullah (F-Hanura)

KARATE - TOMMY FIRMAN KECEWA TERHADAP PRESTASI INDONESIA

Jakarta, 24/6 (ANTARA) - Mantan atlet karate nasional Tommy Firman mengaku kecewa terhadap prestasi Indonesia di Kejuaraan Dunia WKF Premier League 1/2012 di Jakarta karena hanya meraih satu medali emas dan empat perunggu.
"Hasil ini sangat mengecewakan. Bertanding di negara sendiri saja seperti itu. Saya lihat mereka masih kurang dalam persiapan," ujar Tommy Firman saat ditemui di sela upacara penutupan event tersebut di Stadion Tennis Indoor Senayan Jakarta, Minggu.
Dari kejuaraan dunia yang berlangsung selama dua hari tersebut, Indonesia menempati posisi kelima pada perolehan medali akhir, atau di bawah Iran, Jepang, Prancis, dan Korea Selatan.
Satu-satunya medali emas diperoleh dari nomor kata beregu putra, sedangkan medali perunggu tiga di antaranya diraih dari kata beregu putra dan putri, dan satu-satunya dari nomor perorangan diraih oleh Yelovin Prasetyo Piscessa dari nomor kumite perorangan -60 kilogram.
Tommy Firman yang merupakan anggota Komisi VII DPR/MPR menilai, untuk nomor-nomor tarung perorangan (kumite), para atlet Indonesia masih kurang fokus, sedangkan lawan demikian efektif dalam mengatur "timing" kapan harus menyerang dan bertahan.
"Mereka masih tidak fokus daya serangnya. Akan tetapi, peserta dari negara lain tampak sangat siap menghadapi kejuaraan ini. Mereka bertarung dengan `timing` yang tepat kapan harus menyerang. Saya kira itu kuncinya mengapa atlet kita di nomor perorangan belum ada yang mampu berprestasi baik," paparnya.
Sisi kelemahan lain, Tommy yang pernah meraih dua medali emas di cabang karate SEA Games XIX Jakarta pada tahun 1997 mengatakan bahwa semangat juang (fighting spirit) dan teknik juga masih perlu dibenahi dan ditingkatkan.
Menurut dia, atlet Indonesia masih terlalu banyak mengandalkan "technic counter" (serangan balik) dan hal itu menjadikan lawan selalu berada di atas angin untuk mengendalikan permainan.
"Kelemahan ini tampak di seluruh kelas untuk nomor-nomor kumite (tanding). Untuk menghadapi event sebesar ini harus diakui sebenarnya mereka belum siap dan kita harapkan pada masa mendatang bisa lebih baik lagi," ujarnya.
Tommy mengatakan sebagai tuan rumah penyelenggara kejuaraan dunia seperti ini pihaknya sangat mengapresiasi bahwa hal itu merupakan salah satu wahana untuk menciptakan atlet berprestasi dunia.
Akan tetapi, kata dia, penyelenggaraan selayaknya dibarengi dengan persiapan yang matang sehingga hasil yang dicapai dapat memuaskan seluruh masyarakat.

Tommy Adrian Firman Dilantik Menjadi Anggota DPR RI

Tommy Adrian Firman dari Partai Persatuan Pembangunan dilantik menjadi Anggota DPR RI Pengganti Antar Waktu oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie. Pelantikan berlangsung di Operation Room Gedung DPR RI Jakarta, Senin (3/10)



Tommy menggantikan rekan satu fraksinya Izzul Islam. Izzul Islam dicopot dari keanggotaannya sebagai Anggota DPR RI karena tersangkut ijazah palsu saat mendaftar sebagai Caleg PPP.



Tommy yang dilantik berdasarkan KEPPRES Nomor 53/P Tahun 2011 mewakili Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) bertekad ingin memajukkan pariwisata NTB menjadi seperti Pulau Dewata.



“Saya akan memperjuangkan daerah asal saya yaitu NTB dalam bidang pariwisata dan saya belum tahu akan ditempatkan di komisi berapa masih menunggu petunjuk dari pimpinan fraksi,” ujar Tommy.



Tommy yang merupakan Wakil Ketua Departemen Olahraga DPP PPP, mengaku sebagai mantan atlet karateka nasional dan pernah mendapat tujuh medali emas Sea Games, serta pernah menduduki peringkat keempat World Karate Federation (WKF) ingin mengembalikan kembali fasilitas olahraga yang saat ini sudah banyak berubah menjadi tempat hiburan seperti mall.



Sebagai Anggota DPR RI yang baru saja dilantik dirinya tidak takut dengan citra buruk DPR, menurutnya dalam waktu tiga tahun masa jabatannya sebagai anggota DPR dia benar-benar akan mengabdi bagi rakyat terutama masyarakat NTB yang telah memilihnya sesuai dengan sumpah dan janji yang baru saja dia lakukan. (sc/jp)

Tommy Firman : keberadaan RUU Desa ini sangat strategis

Jakarta (17/05/2012) - Anggota DPR RI Tommy Firman Adrian menyatakan mengawali Masa Persidangan IV 2011-2012 ini, Pansus akan mulai kembali membahas RUU Desa.
Pada masa persidang sekarang, Pansus akan mendapatkan jawaban pemerintah atas pandangan fraksi-fraksi DPR RI dan DPD RI terhadap RUU Pemerintahan Daerah.
“Jelas keberadaan RUU Desa ini sangat strategis. Sebab, RUU Desa diharapkan mampu menjadi instrumen dalam pemerataan pembangunan. Caranya adalah dengan mendorong hadirnya tata kelola desa yang baik, transparan dan akuntabel,” ujar Tommy Firman Adrian. Rabu (16/5/2012) usai Rapat Paripurna.
Legislator Partai Berlambang Ka’bah dari Dapil NTB ini menekankan, dengan adanya tata kelola desa yang baik, dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan demikian, RUU Desa perlu meletakkan posisi desa dengan sebutan lain secara tepat sehingga pembangunan bisa berjalan secara adil, merata, dan seimbang,” tutur pecinta Olahragawan keras ini.
Yang jelas, RUU Desa harus memberikan dorongan bagi masyarakat desa untuk menumbuhkan, memberdayakan dan mengembangkan potensi sumber daya lokal yang ada di pedesaan sehingga bisa menjadi solusi atas berbagai persoalan yang dialami desa selama ini.
Sebagai gambaran, menurut Tommy, desa memiliki posisi strategis di dalam mewujudkan cita-cita bangsa yakni mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Posisi strategis yang dimiliki desa tentu akan efektif ketika desa dikelola dengan baik. Menghadirkan tata kelola desa yang baik (good village governance) mesti menjadi tekad dan komitmen bersama untuk dimpelementasikan. Sehingga keberadaan desa benar-benar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
“Namun kondisi desa saat ini masih memprihatinkan karena berbagai permasalahan belum dapat diselesaikan di tingkat desa antara lain, masih banyaknya jumlah masyarakat di pedesaan yang tergolong fakir miskin, infrastruktur desa yang tidak mendukung, dan lain-lain,” ujarnya

Selamat Hari Raya Idul Fitri


Tommy A Firman : Kenaikan Inflasi Akibat Pemerintah Kurang Tanggap

Jakarta, Sumbawanews.com. – Menteri Keuangan Agus Martowardojo menjelaskan bahwa inflasi Agustus 2012 sebesar 0,95 persen jauh dari angka yang diharapkan pemerintah maksimal 0,8 persen.



"Itu di luar harapan. Harapannya (inflasi Agustus) di 0,6 persen atau 0,7 persen, maksimal 0,8 persen," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI saat mengikuti sidang Paripurna DPR , Selasa (4/9/2012).



Agus mengatakan tingginya inflasi Agustus ini mengakibatkan laju inflasi year on year menjadi 4,58 persen. Namun Agus memaklumi tingginya inflasi tersebut.



Menurutnya, tingginya inflasi tersebut banyak dipengaruhi oleh faktor bulan Ramadhan, yang mengakibatkan tingginya beberapa harga komoditas pangan.



Menteri pengganti Sri Mulyani ini berharap hingga akhir 2012 ini, tingkat inflasi masih terkendali dan sesuai dengan target pemerintah, maksimal 4,8 persen.



Jika inflasi sampai akhir tahun masih di bawah 5 persen, itu masih menunjukkan kondisi yang diinginkan. Untuk itu, lanjutnya perlu dilakukan koordinasi semua pihak seperti yang dilakukan Bank Indonesia (BI).

Koordinasi ini perlu ditindaklanjuti, agar kementerian dan lembaga terkait merespon dan menghindari terjadinya inflasi khususnya (inflasi inti) yang meningkat.



Sementara itu Kepala Biro Pusat Statistik Suryamin mengatakan berdasarkan hasil pmantauan pihaknya di di 66 kota, Indeks Harga Konsumen seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Palu mencapai 2,81 % sementara inflasi terendah di medan 0,04%. Secara year on year inflasi Agustus mencapai 4,58%, sementara inflasi tahun berjalan Januari hingga Agustus 2012 mencapai 3,48%.



"Inflasi bulan agustus 2012 mcapai 0,95%, lebih tinggi dari inflasi Juli lalu sebesar 0,7%." Ujarnya.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks seluruh KLP pengeluaran yakni bahan makanan 1,48 persen, kKLP makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,67 persen, KLP perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,26 persen, KLP sandang 0,86 persen, KLP kesehatan 0,24 persen, KLP pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,7 persen dan KLP transport, komunikasi dan jasa keuangan 1,5 persen.



Menanggapi pernyataan Menteri Keuangan tersebut, Tommy A Firmananggota DPR RI dari Fraksi PPP memandang Lajunya inplasi tersebut diakibatkan dipicu harga bahan pangan yang naik secara musiman pada bulan puasa dan Idul Fitri.

Penyebab lain, lanjutnya, yakni tingginya tarif angkutan umum pada sektor transportasi dan sektor jasa yang berlaku pada masa lebaran. Selain itu, dipicu pula oleh kenaikan biaya pendidikan.



Bahkan Tommy mengatakan kenaikan inplasi ini akibat pemerintah masih kurang tanggap terhadap antisipasi kenaikan berbagai bahan pokok pada setiap musim lebaran.



“Lajunya inflasi ini akibat pemerintah kurang tanggap terhadap permasalahan tahun tahun sebelumnya.”ucap Tommy.

Untuk itu, Lanjut Tommy, kedepan diharapkan pemerintah harus mampu membuat suatu target untuk mengatasi berbagai kemungkinan agar tidak terjadi lagi ditahun tahun mendatang, dan bagi Menkeu saya harap jangan hanya terus berpikir untuk berbisnis menguirus saham newmont sehingga tidak bisa mengatasi lajunya inflasi.”jelasnya. (Erwin Siregar)



Tommy A Firman :Proyek PLN 10 Ribu MW Rugikan Negara Hingga Rp 27 Trilyun

Jakarta, Sumbawanews.com. - Inefisiensi PLN yang mencapai angka Rp 93 triliun terjadi akibat belum beralihnya PLN ke energi baru maupun terbarukan sehingga masih menggunakan BBM. Meskipun telah banyak beberapa program peralihan ke energi alternatif seperti gheotermal, uap, dan air namun belum ada angka yang menunjukkan hasil penghematan PLN secara signifikan meski telah memiliki road map penghematan.



Politisi Partai Persatuan Pembangunan,(PPP) yang juga anggota Komisi VII DPR RI menyatakan inefisiensi subsidi hingga 93 triliun untuk listrik ini semata karean source masih menggunakan BBM, sementara program 10.000 MW tahap I PLN belum bisa berjalan karena terlambat dan tanpa hasil.



"Pembengkakan subsidi sampai 27 triliun, project-nya 10.000 MW Tahap I belum jadi hingga kini karena terlambat sehingga memakai BBM lagi. Ini perlu dipertanyakan langsung pada PLN", kata Tommy saat ditemui disela sela Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII membahas Asumsi Dasar Subsidi Listrik Tahun 2013.Selasa (12/6/2012).

Tommy juga mengingatkan dengan tegas dampak jebolnya APBNP 2012 akibat inefisiensi PLN, yang hingga sekarang belum mendapatkan solusi yang tepat dari road map yang direncanakan.

"Kenapa sampai saat ini Proyek PLN, 10.000 MW Tahap I tidak ada progress? Ada apa?, Proyek ini hingga saat ini hanya baru selesai sekitar 60 Persen, Untuk itu PLN bertanggung jawab atas keterlambatan ini, sehingga negara jebol 27 triliun akibat keterlambatan ini", ungkapnya.


Bukan hanya itu, Lanjut Tommy, Mantan Dirut PLN Dahlan Iskan juga tidak boleh lepas tangan termasuk Purnomo terhadap jebolnya anggaran untuk PLN ini.”jelas Tommy.



Dari Hasil rapat kerja Komisi VII dan Menteri ESDM, Dirut PLN ,BPH Migas tentang Asumsi Dasar Subsidi Listrik Tahun 2013. Komisi VII memahami Usulan Pemerintah mengenai Asumsi dasar komponen subsidi Listrik tahun anggaran 2013 sebagai berikut.

Susut jaringan pada APBN-P 2012 Rp 8,50 Trilyun, Prognosa Tahun 2013 Rp 8,50 Trilyun.



BPP Tenaga Listrik pada APBN-P tahun 2012 Rp 1,152 Trilyun, Prognosa 2013 Rp 1,151-1,204 Trilyun.

Margin Usaha pada APBN-P 2012 Rp 7 Trilyun, Prognosa tahun 2013 Rp 7 Trilyun. Dan ketiga Poin ini akan dibawa nantinya ke Badan Anggaran DPR.(Erwin Siregar)

Tommy A Firman Minta Kementerian Terkait Tingkatkan Irigasi Atasi Kekeringan Di NTB

Jakarta, Sumbawanews.com. -Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) I tahun 2012, produksi padi nasional meningkat dari 65,76 juta ton gabah kering giling pada 2011 menjadi 68,59 juta ton tahun ini. Kenaikan angka produksi sebesar 4,31 persen ini tak boleh membuat pemerintah terlena.



"Pemerintah justru harus lebih melakukan langkah-langkah strategis guna mengamankan ARAM II nantinya," ujar Tommy A Firman, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PPP Dapil NTB, dalam pesan singkatnya, Jumat (6/7/2012).



Tommy mengingatkan, pemerintah harus mengantisipasi makin meluasnya kekeringan sawah di berbagai daerah. Di Pidie (Aceh), Kuningan, Sukabumi (Jawa Barat), Rembang, Blora, Banjarnegara hingga Semarang (Jawa Tengah), Bojonegoro hingga Madiun (Jawa Timur), Jembrana (Bali), NTB dan lain-lain sudah mengalami kekeringan pada ribuan hektare sawah.



Berdasar data klimatologi BMKG, 82 persen daerah di Indonesia telah memasuki musim kemarau, yaitu hampir seluruh Jawa, Bali, NTT,NTB, sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan bagian Selatan dan Utara, bagian Sulteng, Sulut, kemudian sebagian Papua. Musim kemarau ini diperkirakan berlangsung hingga bulan Oktober mendatang.



"Untuk menghadapi musim kemarau, perlu dilakukan tanam serentak dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana seperti traktor kepada petani pada bulan agustus untuk mempersiapkan musim tanam Oktober - Maret. Ini akan memberikan kontribusi 60 persen dari produksi nasional serta meningkatkan infrastruktur jaringan irigasi sawah," sarannya.



Tommy juga meminta kepada Menteri Pertanian agar secepatnya memikirkan langkah langkah demi mengantisipasi gagal Panen para petani. “ Saya minta Menteri Pertanian agar secepatnya mengantisipasi untuk mengatasi agar masyarakaat petani kita tidak gagal Penen,”ucapnya.



Disamping itu, Tommy juga mengatakan untuk NTB khususnya di Lombok saat ini sudah ada 11 Desa yang tersebar di Pulau Lombok mengalami kekeringan, sehingga ini akan mengakibatkan kerugian total bagi petani, sehingga Tommy meminta Kementerian PU agar meningkatkan pembangunan irigasi pertanian khususnya di daerah NTB yang dominannya masyarakatnya petani.



“Dengan kekeringan yang terjadi di berbagai Daerah ini, menteri PU juga seharusnya harus meningkatkan pembangunan irigasi pertanian, khusus di NTB saat ini telah ada 11 Desa sesuai laporan konstituen saya saat ini kekeringan itu akan berdampak gagal panen, untuk itu saya berharap Menteri PU dan Pertanian agar kerjasama meningkatkan Irigasi pertanian khususnya di NTB, “jelasnya.



Ditanya, berapa jumlah jiwa penduduk 11 Desa tersebut, Tommy mengatakan, dari data yang dia miliki, diantara 11 Desa tersebut ki Pulau Lombok ada 11.000 KK di derah yang kekeringan itu, bahkan kondisinya menurut Tommy saat ini mereka sudah kewalahan untuk mendapatkan air Minum dan Mandi.



Tommy juga berharap kepada Gubernur NTB agar secepetnya melakukan koordinasi kepada kementerian terkait agar dapat mengatasi masalah kekeringan tersebut.



Tommy juga mengatakan sebagai wakil rakyat dapil NTB akan berupaya melakukan loby – loby kepada kementerian PU dan Kementerian Pertanian demi mengatasi masalah kekeringan di NTB.”ujarnya.(Erwin Siregar)

Tommy A Firman : PPP Akan Usung Brijen Pol Lalu Suprapta Pada Pilkada NTB Mendatang

Jakarta, Sumbawanews.com. - Gonjang ganjing siapa nama bakal calon yang akan diusung Partai PPP Wilayah NTB pada Musyawarah Koordinasi Wilayah (Mukorwil) PPP NTB Juli mendatang, sejumlah nama telah disipkan oleh PPP, adapun nama nama yang muncul antara lain, TGH M Zainul Majdi, Brigjen Lalu Suprapta, KH Zulkilfi Muhadli, Zaini Aroni, L Muhyi Abidin dan Ali BD.



Namun menurut Tommy A Firman anggota DPR RI Fraksi PPP Dapil NTB ini memandang diantara nama nama yang telah masuk ke kantong PPP tersebut lebih pas untuk meminpin NTB kedepan adalah Brijen Lalu Suprapta.



“Diantara lima nama yang masuk ke kantong PPP itu yang paling pas untuk diusung PPP pada pilkada Provinsi NTB kedepan adalah Brijen Lalu Suprapta.”Ucap Tommy saat ditemui di Kantor DPR RI Kamis (28/6/2012) usai Rapat Paripurna DPR RI.

Tommy berharap pada Mukorwil nanti agar semua kader PPP melihat calon peminpin yang akan meminpin NTB kedepan yang benar benar pro rakyat.



“Saya berharap kepada semua tokoh maupun semua keder PPP pada Mukorwil mendatang agar mencari pigur yang pro rakyat, bukan malah sebaliknya atau hanya pro kepada kelompok, dan Pigur yang paling layak menurut saya adalah Brijel Pol Lalu Suprapta berduet dengan Lalu Muhyi Abidin.”jelasnya.



Lanjut Tommy, saat ini banyak laporan masyarakat NTB yang sampai kepada DPR RI bahwa NTB saat ini masih terjadi kesenjangan soasial, Masih sering terjadi mengutamakan kepentingan kelompok.”jelasnya.



Bahkan menurut Tommy, kenapa warga Pulau Sumbawa minta pisah dari NTB, itu harus dipahami, itu akibat adanya perlakuan yang tidak adil kepada masyarakat sumbawa, baik pembangunan Infrastruktur maupun yang lainnya.



Tommy menyebutkan salah satu contoh kesenjangan sosial yang nyata, dari segi Infrastruktur, Jalan disumbawa kita melihat hampir 65 Persen kondisinya masih dalam keadaan rusak, sementara di Lombok dari Lembar hingga Pelabuhan Kayang hampir tidak ada yang rusak, jika sebaliknya dilihat dari Pelabuhan Poto Tanu hingga pelabuhan sape kondisinya sangat memperihatinkan.



Memang Proses penjaringan itu, kata Tommy masih berjalan hingga Mukorwil dan bahkan sampai DPP PPP memutuskan siapa yang akan diusung nantinya.



Tommy mengatakan, pihaknya akan menggelar Mukorwil guna menindaklanjuti hasil Mukernas yang telah digelar oleh DPP PPP beberapa waktu yang lalu. Salah satu substansi yang akan dibahas adalah kreteria calon Gubernur yang akan didukung oleh parpol berlambang Ka’bah ini. Secara umum, figur yang akan diusung oleh PPP adalah calon yang bermoral bagus, memiliki kredibilitas dan tingkat penerimaan public yang tinggi dan tidak berpihak kepada salah satu kelompok.”jelasnya.(Erwin Siregar)


Tommy Minta Menaker Perjuangkan Hak TKW Asal Sumbawa

Jakarta, Sumbawanews.com. – Kasus yang menimpa warga Indonesia Khususnya warga Asal NTB yang bekerja diluar negri seakan tidak ada hentinya, sehingga Politisi Senayan Tommy A Firman dari Fraksi PPP yang kebetulan dari dapil NTB angkat Bicara.



Tommy mengatakan sangat prihatin dan meminta Mentri Tenaga Kerja, BP2TKI dan Menlu agar mengusut kasus yang dialami TKW asal NTB yang baru baru ini dipulangkan dari Negara Timur Tengah.



“Saya sebagai Wakil Rakyat dari NTB yang ada Di DPR RI ini, minta kepada Menaker, BP2TKI dan Menlu agar mengusut kasus yang dialami oleh warga saya tersebut. Dan saya minta agar semua haknya agar diperjuangkan.”Jelasnya.



Bahkan menurut Tommy, kejadian demi kejadian yang dialami TKW asal NTB sudah semakin marak terjadi, untuk itu dalam hal ini Gubernur NTB juga tidak boleh tinggal diam terhadap masalah ini.”ucapnya.



TKW bernama Mahni, dengan usia 36 Tahun, warga BTN Bukit Permai, Blok L 21 Sumbawa, bermula bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga di Negara Jordan Timur tengah, setelah hampir 2 tahun bekerja, Mahni disiksa oleh majikannya di Timur Tengah. Selain dianiaya, Mahni juga tidak diberikan gaji selama ia bekerja.



Wanita bernasib malang ini harus menerima tindakan kekerasan oleh majikan dan agen PJTKI di negara tempat ia bekerja.

Mahni berangkat ke Timur Tengah melalui PT. Bin Mahmud Safarindo, Jakarta Timur. Ia mengenal perusahaan penyalur tenaga kerja ke luar negeri itu melalui seorang sponsor bernama Alan warga Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).



Ironisnya, Mahni pulang ke tanah air seminggu yang lalu tanpa membawa sepeser rupiah dan hanya bermodal baju di badan. Selama bekerja 1 tahun 3 bulan, Mahni mengaku kerap mendapat tindakan penganiayaan.



Akibatnya, sekujur tubuh Mahni lebam. Begitu juga di bagian kepalanya, lantaran pukulan dan injakan kaki majikan. Ia mengalami tindakan penganiayaan itu sebanyak 4 kali sekitar sebulan yang lalu.



“Saya nyaris tidak sadarkan diri, agen dan majikan di Jordan segera mengurus pemulangan saya ke Indonesia. Mereka hanya memberikan ongkos tiket hingga ke kampung halaman. Saya tidak dibekali pakaian dan gaji selama bekerja,” itulah ucapannya kepada saya waktu saya kunjungi TKW tersebut di RSUD Sumbawa saat reses kemarin,apa ini tidak mengiris hati. “Ucap Tommy.



Untuk itu, Lanjut Tommy, saya telah memerintahkan stap saya untuk melaporkan PJTKI tersebut ke Mabes Polri agar ikut bertanggung jawab atas musibah yang dialami mahni tersebut.”Jelasnya.



Kedepan saya minta kepada Pemerintah agar membuat suatu perjanjian demi menjaga keselamatan dan kenyamanan TKI kita.”harap Tommy.(Erwin Siregar)

PPP Masih Mendalami Ketiga Opsi Yang Ditawarkan Pemerintah

Jakarta,Sumkbawanews.com. - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih mendalami tiga opsi terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu dikatakan Tommy A Firman dari fraksi PPP.


Menurut Tommy, sapaan akrab Tommy Adrian Firman, opsi pertama adalah menunda kenaikan sampai 2013/2014 sambil menyiapkan infrastruktur konversi BBM ke BBG. Kedua, menolak kenaikan. "Ketiga, menerima dilaksanakan kenaikan 1 April 2012 dengan besaran kenaikan yang sesuai kewajaran, disertai kompensasi untuk kegiatan ekonomi produktif, bukan hanya bersifat konsumtif," kata tommy saat Raker dengan Menteri ESDM kemarin, Kamis (15/3/2012).


Bagi PPP, lanjut tommy, dalam hal terjadi kenaikan BBM sebagai solusi terakhir, selain kelebihannya, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) juga memiliki beberapa kelemahan. Selain mengatasi langsung beban kenaikan kebutuhan pokok, kelemahan BLSM potensial mengerek inflasi karena menambah signifikan jumlah uang beredar.


Selain itu, BLSM kurang memberi stimulus pada pertumbuhan ekonomi karena sifatnya konsumtif, bukan produktif. "Antrean panjang pengambilan BLSM juga mengesankan ekonomi nasional sedang krisis, padahal tidak," kata Tommy.


Tommy menambahkan, rapat Setgab di Cikeas, Rabu (14/3/2012) malam yang lalu juga bukan merupakan forum pengambilan keputusan, karena pada dasarnya setgab adalah forum komunikasi. Itu adalah forum sambung rasa di antara pimpinan parpol koalisi dengan SBY. Sebagai pertemuan parpol koalisi, tentu ada appeal SBY tentang etika koalisi yang sepatutnya menjadi landasan kebersamaan.



Namun, lanjut Tommy, SBY menghargai dan mencatat pandangan masing-masing pimpinan parpol koalisi. Disadari bahwa sikap masing-masing fraksi secara konstitusional akan tercermin dalam jadwal dan agenda pembahasan RAPBN-P antara fraksi-fraksi yang ada di Banggar dengan pemerintah. "Pada saatnya, PPP akan menyampaikan sikap partai secara resmi di dalam forum rapat di DPR," ujar Tommy yang juga anngota Komisi VII DPR RI.


Dan bahkan Bagi kami PPP alangkah baiknya jika BLSM itu dialihkan kepada pembangunan infrastruktur yang nantinya akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat seperti pembangunan sarana jalan, sekolah, dan beasiswa pendidikan yang benar benar gratis tampa ada pungutan bersifat apapun, seperti saat ini yang sering mengatasnamakan biaya Komite."Tuturnya. (Erwin S)

16 Senator Dampingi Calon Jamaah Haji

Jakarta, Sumbawanews.com.- Keputuasan rapat Komite III DPD RI, Selasa 4 September 2012 menetapkan enambelas Senator DPD RI mendampingi jamaah haji Indonesia yang akan melaksanakan ibadah haji bulan depan.

Pimpinan Komite III DPD RI, Hardi Selamat Hood kepada media ini mengatakan, enambelas Senator yang terpilih mendampingi jamaah haji merupakan perintah Undang-Undang No. 13/2008. Dewan Perwakilan Derah harus mendampingi dan melakukan pengawasan jalannya ibadah haji dengan pertimbangan jamaah haji Indonesia berasal dari daerah. Pengawasan akan dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan ibadah haji.

Pelaksanaan pengawasan haji telah terbagi dalam dua kelompok, pra dan purna haji. Pengawasan pra haji menitik beratkan pada sistem pengawasan sebelum pemberangkatan jamaah haji meliputi persiapan pemberangkatan jamaah haji, sebelum jamaah haji tiba di Mekkah, delapan Senator pengawas pra haji telah terlebih dahulu berada di Mekkah.

Pengawasan Purna haji, para Senator akan pulang bersama jamaah haji kloter pertama, hal ini katanya untuk memastikan sistem pelayanan pemulangan jamaah haji. Pengawasan purna haji juga akan didampingi oleh delapan orang Senator.

Berdasarkan hasil evaluasi haji tahun lalu kata Hardi Selamat Hood, DPD RI telah memberikan masukan kepada Kementerian Agama RI. Atas usulan dari DPD RI maka pelaksanaan haji tahun lalu hampir tidak ada keluhan yang ditemukan oleh jamaah haji, klaimya.

"Mudah-mudahan pengalaman tahun kemarin menjadikan pelaksanaan ibadah haji tahun ini lebih baik dari tahun yang lalu" harapnya.

Pelaksanaan tugas tim pengawas haji kata Pimpinan Komite III DPD RI ini akan efektif berjalan setelah adanya pemberitahuan dari Kedutaan Besar Saudi Arabia sekitar tanggal 19 Oktober 2012. (Zainuddin)

KARATEKA LEGENDARIS MENGABDI UNTUK UMAT MELALUI PPP


Di abad modern ini, olahraga bukan hanya sekadar game, sportainment atau prestasi semata, tapi juga sudah merambah ke dunia politik. Kemelut berkepanjangan yang melanda PSSI disinyalir karena sarat dengan kepentingan politik yang bermain dibelakang layar. Karena pengaruhnya yang besar itu, maka banyak olahragawan yang mencoba peruntungannya di dunia politik dan para politisipun tidak mau kalah memanfaatkan olahraga untuk memperkuat posisinya.
 Sekadar menyebut contoh, Utut Adianto ( Grand Master catur) adalah contoh sukses olahragawan yang menjadi politisi, demikian pula dengan Manny Paqiaou petinju asal Philipina yang juga sukses di dunia politik. Kalau Golkar punya Utut, maka PPP punya Icuk Soegiarto dan Joko Supriyanto yang diknal sebagai atlit Bulutangkis.


Selain dua nama di atas, PPP juga memiliki atlet nasional yang pernah mengharumkan nama bangsa di dunia internasional melalui cabang olahraga yang tak kalah populer, yaitu Karate. Dia adalah Tommy A. Firman, yang kini menjabat Ketua Departemen Olahraga DPP PPP.

Melalui aktifitasnya di dunia olahraga telah membawa Tommy ke dunia politik sebagai Anggota Komisi VII DPR RI, mewakili PPP.

Ditemui disela-sela kesibukannya, Tommy menyempatkan diri menerima kedatangan Media Bina Persatuan di ruang kerjanya. Berikut ini kami turunkan hasil wawancara tersebut untuk pembaca.

Apa motivasi Anda masuk ke dunia politik, khususnya di PPP?
 Saya melihat PPP sebagai partai politik yang konsisten dengan perjuangannya. PPP selalu berada dibarisan depan untuk membela kepentingan ummat dan mereka yang termarjinalkan secara social ekonomi. Jadi saya merasa sreg untuk berada di dalamnya.

Bagaimana langkah strategis untuk mencapai target 12 juta kader, apa usaha yang harus dilakukan?
 Tentukan dapil dari sekarang dan berikan kepercayaan penuh kepada caleg di dapil mereka masing-masing untuk memperjuangkannya. Ini penting agar mereka fokus dan banyak waktu untuk melakukan sosialisasi. Jangan lagi seperti dulu, ada yang berpindah dapil bahkan ada pula yang namanya tercantum sebagai caleg di partai lain.

Bagaimana membangun imej PPP di masyarakat?
 Sebenarnya imej sudah cukup bagus, tinggal bagaimana kita memolesnya supaya lebih menarik lagi karena bagaimanapun masyarakat kita masih suka dengan politik pencitraan dan mengabaikan substansi. Menurut saya, PPP harus lebih banyak hadir ditengah-tengah masyarakat, terutama dikalangan pondok pesantren, majelis ta’lim dan mereka yang terpinggirkan secara sosial ekonomi.

Komentar tentang rencana kenaikan Parliamentary Threshold?
 Kalaupun dinaikkan sampai 5% kita tidak perlu takut. Kedudukan Pak Suryadharma Ali sebagai Menteri Agama cukup strategis. Beliau rajin mengunjungi kiyai dan pondok pesantren. Dan sekarang ini berkat pendekatan beliau, banyak ulama yang dulu mendukung partai lain, kini kembali ke PPP, sebagai rumah besar ummat Islam.

Sebagai anggota Komis VII, apa yang sudah anda lakukan?
 Saya ini kan baru masuk lewat pintu PAW, jadi saya akan lihat-lihat dulu dan lebih banyak mendengar. Tapi pada saatnya nanti saya akan rajin membuat statemen agar kita disegani dan tidak diatur oleh orang lain.

Apa beda atau persamaannya kerja politisi dengan olahragawan?
 Kalau olahragawan bertanding di awasi pelatih tapi kalau politisi diawasi rakyat. Tapi sebenarnya menurut saya, apapun pekerjaan yang kita lakukan, kita selalu diawasi Allah SWT, itu pengawasan melekat namanya, karena Allah tidak pernah tidur dan tidak bisa dibohongi. Kalau persamaannya ya sama-sama mengejar prestasi dan popularitas, hahaha.

Tampaknya partai politik lebih suka merekrut artis/actor daripada atlet, komentar Anda?
 Ya mungkin ka-rena fans mereka lebih banyak. Tapi kalau olahraga kita berprestasi tentu fans-nya juga akan meningkat. Yang jadi persoalan bagi kita (PPP) adalah masalah moralitas sebagai konsekuensi PPP berasas Islam. Seperti artis dangdut misalnya, mereka umumnya berpakaian minim dan bergoyang nakal, apa kita mau merekrut mereka?

Mengakhiri percakapannya dengan Bina Persatuan, Tommy Firman mengatakan bahwa PPP jangan hanya banyak kerja di meja (rapat) saja, tapi harus lebih banyak turun ke lapangan dan menyapa konstituen. Tommy juga berjanji akan mencari sponsor untuk mewarnai dan mensinergikan kegiatan olahraga dengan nilai-nilai perjuangan PPP. Semoga.

Tommy Firman: atlet harus fokus kepada latihan



Antara, Jakarta,- Mantan atlet karate Tommy Firman berpendapat atlet yang tengah dipersiapkan ke SEA Games XXVI harus lebih fokus kepada persiapan laga ketimbang memikirkan hal-hal yang bukan merupakan kewenangannya.

 "Ketika kami masih menjadi atlet tak pernah memikirkan soal dana kapan akan cair. Semua sudah ada yang mengurus dan diurus dengan benar. Sekarang ini bagaimana atlet bisa berkonsentrasi penuh kalau juga harus memikirkan hal-hal seperti itu," ujar Tommy Firman di Jakarta, Rabu.

 Selain itu, kata Tommy, seorang pelatih juga harus bisa berperan sebagai kawan dan juga sebagai bapak yang bisa memahami kondisi atlet secara psikologis.

 "Tak bisa seorang pelatih menyalahkan atletnya jika kalah. Pelatihlah yang harus bertanggungjawab ketika atlet mengalami kekalahan maupun kemenangan," ujarnya.

 Tommy berpandangan bahwa untuk saat ini Indonesia akan sangat berat untuk bisa meraih gelar juara umum SEA Games XXVI/2011. Sebab kondisi atlet saat ini sudah dilatarbelakangi dengan persoalan kompleks.

 Menurutnya, atlet seharusnya tidak dibebani dengan bagaimana mereka harus memikirkan masa depannya kelak setelah tidak menjadi atlet.

 Akibat yang ditimbulkan dari kondisi itu, maka atlet akan terfokus untuk memikirkan berapa bonus yang akan mereka terima ketika nantinya meraih prestasi.

 "Atlet jangan dibuat berpikir bagaimana mereka harus menata masa depannya. Seharusnya pemerintah berani menjamin kehidupan mereka sejak menjadi atlet maupun sesudahnya," ujar Tommy yang pernah meraih dua medali emas di cabang karate SEA Games XIX Jakarta tahun 1997.

 Tommy Firman yang menjabat sebagai Sekjen Masyarakat Olahraga Indonesia (MOI) menambahkan pemerintah sudah sepantasnya memikirkan kembali dibangunnya perkampungan atlet yang dulu pernah ada di kawasan Senayan dan kini telah menjadi kawasan bisnis.

 "Perlu dibangun kembali perkampungan atlet karena mereka bisa saling mengoreksi dan bekerjasama satu sama lain. Selain itu perlu juga dilakukan pembenahan dalam sistem pembinaan, bahwa menangani atlet adalah menangani manusia yang memiliki keberagaman dalam cara menggapai prestasi. Mereka bukan mesin," kata Tommy Firman.

 (PSO-132/I015)

Editor: Ruslan Burhani